Header Ads

Bobby Nasution, Cocok Jadi Calon Menteri atau Calon Sekjen PSSI?

ilustrasi
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution menegaskan, saat ini ia lebih memilih jalan berbisnis.

Penegasan itu disampaikan menyusul beredarnya kabar di masyarakat bahwa dirinya menjadi Sekretaris Jenderal pada PSSI.
ilustrasi

"Saya ini sedang asyik saja mengurusi bisnis. Jadi, bisnis sajalah, lebih asyik," ujar Bobby saat dijumpai wartawan di pelataran Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (18/6/2019) siang.

Bobby saat ini berbisnis di bidang kuliner.

Bobby tidak mengetahui dari mana asal muasal isu itu berhembus. Meski demikian, melihat perkembangan isu tersebut di masyarakat yang menjadi pro dan kontra, ia justru lebih setuju dengan yang kontra.

"Isunya kan ada yang melihat saya mampu. Tapi juga ada yang melihat saya kurang mampu (di PSSI). Saya sendiri setujunya sama yang bilang kurang mampu," ujar Bobby.

Ada dua alasannya. Pertama, Bobby kurang berpengalaman mengurusi sepak bola Tanah Air. Alasan kedua, ia tidak berminat untuk menjadi bagian dari kepengurusan di PSSI. Bahkan, meskpipun pernah menjadi manajer di salah satu klub bola di Sumatera Utara, ia tetap saja merasa pengalamannya belum cukup untuk menjadi bagian dari kepengurusan di PSSI.

"Memang pernah. Tapi kan klubnya enggak terkenal. Jadi kurang berhasil. Apalagi pegang PSSI. Kan PSSI lebih besar kapasitasnya. Jadi enggak mungkin," ujar Bobby.

Dikutip dari laman Tribunnews.com, suami dari putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu, tersebut diproyeksikan mendampingi Komisaris Jenderal (Komjen) M Iriawan alias Iwan Bule yang bakal dimajukan sebagai calon ketua umum PSSI.

"Tidak masalah kalau Bobby ikut di PSSI, yang penting profesional serta punya kemampuan, juga waktu," papar dia kepada Tribunsolo.com, Minggu (16/6/2019). Menurut pria yang juga wakil rakyat di DPRD Solo itu, PSSI membutuhkan tenaga baru yang profesional dan muda. Maka, apabila Bobby bergabung mendampingi calon Ketua Umum PSSI Iwan Bule, akan ada darah muda di dalamnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.