Header Ads

Tuan Guru Batak dan Multaqo Ulama Dan Cendekiawan Muslim di Jakarta

ilustrasi
Al Faqir Tuan Guru Batak, Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA ikut diundang dan turut menghadiri pertemuan, "Multaqo Ulama, Habaib, Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Bangsa’, di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (09/05/2019). Pertemuan itu dihadiri ribuan ulama. terkhusus ulama besar, tokoh nasional dan para habaib, di antaranya TGH Turmudzi Badaruddin, KH Maimoen Zubair, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Habib Luthfi bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Gusmuafiq, istri Gus Dur Shinta Nuriyah, KH Muhtadi Dimyathi dan Habib Jindan.

"Saya meyaksikan langsung dari awal sampai selesai acara Multaqo Ulama, Habaib, Cendekiawan Muslim untuk kemaslahatan bangsa. Ini bukan perkumpulan politik, tendensius politik, tapi pertemuan multaqo ukhuwah, saling menjaga persaudaraan dan multaqo saling kasih sayang," kata Tuan Guru.

Dalam pertemuan itu membincang ulang kembali tentang peran ulama yang sejatinya harus menunjukkan sikap-sikap lemah lembut, kasih sayang dan tidak menakutkan.

:Ulama sebagai pewaris nabi harus hadir memberikan pencerahan, kedamaian, persatuan dan tidak melakukan sebentuk ucapan-ucapan yang provokatif," katanya.

Lebih lanjut Tuan Guru Batak menegaskan dalam multaqo ulama tersebut, tidak menghasilkan suatu fatwa atau putusan yang harus dilakukan oleh umat atau pihak manapun, tetapi hanya rekomendasi dan kesepakatan bersama.

Dikatakan, hasil dari multaqo ulama, salah satunya mengajak umat Islam dalam menyambut bulan puasa agar meningkatkan ukhuwah islamiah menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan tindakan melawan hukum.

Multaqo ulama menghasilkan delapan rekomendasi. Di antaranya menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI.

NKRI dipandang sebagai bentuk negara yang sesuai dengan islam yang rahmatan lil alamin di indonesia, dan pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa.

Kemudian, Multaqo Ulama mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain.

Menurut Tuan Guru Batak, Multaco Ulama ini bukan tandingan ijtima Ulama III. Sebab dalam multaco ini tidak dibahas isu politik pilpres dan semata-mata mengajak umat menjaga ukhuwah dan terkhusus kesucian dan kesejukan bulan Ramadhan.

Dikatakan, salah satu yang menarik dalam Multaco ini adalah tausiah Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang menegaskan agar berhati-hati dengan kesombongan spiritual. Yakni kesombongan merasa lebih memiliki ilmu, merasa lebih mulia, lebih sholeh dan lebih benar.

Sebelum acara, Haddad Alwi dan Bimbo Samsudin Dajat Hardjakusumah mengajak para peserta Multaqo Ulama untuk bersalawat terlebih dahulu. Ia menyebut, salawat merupakan bentuk ekspresi cinta untuk Rasulullah. (sumber)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.