Abdul Qadir Al-Mandili, Ulama Batak yang Mendunia
Namanya mungkin masih terasa asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun tidak demikian di telinga masyarakat Malaysia, Thailand, dan Timur Tengah.
Kitab-kitabnya yang masih terus dicetak dan dipelajari di negeri Jiran dan negeri gajah tersebut membuat sosoknya terus dikenang dan didoakan kaum Muslim di sana. Sedangkan di Timur Tengah, beliau sempat diberi kepercayaan memberi pelajaran di Masjidil Haram.
Seseorang yang diberi kepercayaan mengajar di Masjidil Haram tentu saja bukanlah manusia biasa. Mereka yang diberi kehormatan tersebut hanya orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi karena keilmuan dan keintelektualannya yang disegani oleh tidak hanya masyarakat Muslim pada umumnya, namun juga diakui para ulama yang sudah lebih dahulu diberi kedudukan mulia itu.
Sebelum diberi izin mengajar di Masjidil Haram, biasanya seseorang akan diuji keilmuannya; apakah ia layak mengemban amanah itu ataukah tidak. Ujian apa sajakah yang diberikan? Jangan tanya betapa sulitnya ujian tersebut. Ujian yang dapat dipastikan lebih sulit daripada ujian yang biasa diberikan di madrahas ataupun perguruan tinggi. Hal itu dilakukan tidak lain karena menyangkut kepentingan dan keselamatan umat Islam agar mereka yang diberi izin mengajar bukan sembarang orang yang hanya bisa mengobral omongan sehingga tidak ada yang lain yang keluar dari mulutnya kecuali kesesatan serta kebatilan.
Post a Comment